Dok. Alvaro Serrano | Unsplash
Dunia yang serba digital membuat kita mulai meninggalkan kebiasaan menulis tangan di buku atau kertas.
Bagaimana tidak? Segala sesuatu saat ini dicatat pada memo yang ada pada gawai, atau saling bertukar pesan melalui chat ataupun surat elektronik. Mau tak mau, kita jadi tak lagi banyak menulis catatan di kertas atau buku.
Padahal, menurut Deborah Dewi, seorang pakar grafolog, menulis tangan memiliki banyak manfaat kesehatan bagi otak.
“Tulisan tangan merupakan sebuah kegiatan yang kompleks dan dapat meningkatkan fungsi kognitif otak kita. Misalnya, membuat kita memiliki daya ingat yang lebih tinggi, terorganisir dan proses berpikir semakin tajam,” ujar Deborah saat diwawancarai.
Manfaat menulis tangan ini juga dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh pakar psikologi Pam Mueller dari Princeton University dan Daniel Oppenheime dari University of California, Los Angeles.
Penelitian yang dilakukan terhadap ratusan mahasiswa membuktikan bahwa mahasiswa yang mencatat penjelasan dosen di kertas menunjukkan ingatan yang lebih tajam dengan detail informasi serta pemahaman yang lebih dalam. Sedangkan mahasiswa yang mencatat di gadget justru menunjukkan motivasi belajar yang lebih rendah.
Keduanya percaya menulis dengan tangan adalah cara terbaik untuk menyimpan, mengingat kembali seraya memahami intisari topik yang sedang didengarkan atau dipelajari.
“Semakin sering seseorang menulis tangan, akan semakin mengasah kemampuan berpikirnya. Kita bisa mencoba meningkatkan fungsi kognitif otak sesederhana dengan kembali menulis jurnal sebelum tidur, misalnya. Seperti yang biasa kita lakukan dulu,” tambah wanita yang akrab dipanggil Debby.
Atau bisa melakukan hal lain yang melibatkan tulisan tangan seperti membuat daftar yang harus dilakukan setiap hari atau saat kerja di buku catatan.
“Saat kita membuat to-do list di catatan, kita akan jauh lebih ingat apa yang harus dilakukan,” tambahnya.
(*) Artikel ini juga sudah diterbitkan di www.femina.co.id.
Comments