top of page
Gambar penulisCitra Narada

Peran Domestik yang Tidak Setara di Rumah Jadi Beban Bagi UKM Perempuan



Berdasarkan penelitian terbaru Google Women Will bertajuk Advancing Women in Entrepreneurship yang dirilis November lalu, ditemukan bahwa angka partisipasi perempuan dalam bidang kewirausahaan di Indonesia adalah yang tertinggi di Asia Tenggara. Lebih rinci, sekitar 49% responden perempuan menyatakan diri sebagai wirausaha dengan bisnis yang mereka jalankan sendiri saat ini, sedangkan 45% berkata baru ingin berwirausaha.


Kendati demikian, peran ganda yang dialami perempuan, baik sebagai ibu maupun wirausahawati, masih menjadi beban bagi kaum hawa untuk fokus dalam mengembangkan usahanya atau untuk baru memulainya.


Sekitar 60% perempuan merasa bahwa mengasuh anak adalah tanggung jawab mereka yang utama, yang juga disetujui oleh sekitar 80% pria. Ketimpangan lain terlihat ketika sekitar 67% perempuan memikul tanggung jawab utama dalam hal pekerjaan domestik, sementara pria hanya 24% saja. Atau, perempuan menghabiskan waktu yang lebih lama, yaitu sekitar 3.1 jam untuk melakukan pekerjaan rumah tangga, dibandingkan pria yang hanya 2,5 jam saja.

Padahal, sekitar 52% perempuan percaya bahwa mereka seharusnya boleh bekerja kendati sudah menjadi ibu sekalipun. Namun ternyata hanya 41% pria yang memiliki pemikiran serupa. Lebih jauh, sekitar 59% wirausaha perempuan saat ini mengharapkan akses kelompok sosial yang suportif untuk bisa mendukung mereka mengembangkan bisnis maupun memulai usaha.


“Kita harus memanfaatkan minat perempuan belajar online dan membuka lebih banyak kesempatan berjejaring secara daring. Melalui Women Will, kami ingin membangun komunitas perempuan yang merasa cukup percaya diri dalam berwirausaha, untuk membantu menopang dan mencukupi kebutuhan keluarga, yang kita tahu sangatlah penting bagi perempuan Indonesia,” ujar Veronica Utami, Marketing Director, Google Indonesia.


Tujuan Women Will untuk mengembangkan kemampuan perempuan berwirausaha sejalan dengan keinginan kaum hawa. Pasalnya menurut temuan Women Will, setidaknya delapan dari 10 perempuan yang sudah atau ingin berwirausaha di Indonesia, mengaku ingin meningkatkan keterampilan dalam menjalankan bisnis.


Mulai dari meningkatkan keterampilan berbisnis, pengelolaan keuangan, hingga pemanfaatan platform digital. Selain itu, sekitar 83% wanita juga bersedia mengikuti pelatihan online. Menariknya ketertarikan wanita Indonesia untuk mengikuti pelatihan online adalah yang tertinggi di Asia Tenggara.


Beruntung, penggunaan internet oleh wanita Indonesia cukup baik. Mereka kira-kira menghabiskan waktu rata-rata 5,5 jam sehari untuk melakukan aktivitas online. Dan 85% di antaranya menggunakan ponsel untuk mengakses internet.


“Ada peluang untuk menggunakan pelatihan online sebagai cara memenuhi keinginan belajar keterampilan tambahan dan mendukung kesuksesan wirausaha wanita,” jelas Veronica lagi.



(*) Artikel ini juga sudah dipublikasikan di www.femina.co.id.

4 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page