top of page
Gambar penulisCitra Narada

Anak Perempuan Lebih Rentan Depresi Karena Pandemi COVID-19


Dok. Pixabay


Pandemi COVID-19 memang bisa membuat siapapun lebih mudah stres dan cemas. Aktivitas dan ruang gerak yang terbatas dalam waktu yang lama bisa membuat kita merasa tidak bebas sehingga menyebabkan depresi.


Namun ternyata, menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak (Kemen PPA) dalam survei Ada Apa Dengan Covid-19 (AADC-19) jilid 2 (2020) ditemukan bahwa anak perempuan lebih rentan mengalami depresi dibandingkan anak laki-laki. Yaitu sekitar 14 persen anak perempuan di bawah usia 18 tahun menunjukkan gejala depresi, sementara anak laki-laki sekitar 10 persen.


Menurut survei terhadap 4.010 pengguna swab test di 34 provinsi di Indonesia sejak April hingga Agustus lalu menunjukkan bahwa gejala emosi yang dialami adalah merasa sedih (42 persen), mudah marah (38 persen), tertekan (26 persen) dan sering menangis (20 persen). Sedangkan gejala kognitif yang dirasakan adalah menyalahkan diri sendiri (42 persen) dan tak bisa berkonsentrasi (31 persen).


Gejala emosi dan kognitif tersebut menyebabkan masyarakat kelompok usia 17-29 tahun mengalami masalah psikologis. Mulai dari trauma (75 persen), cemas (65 persen) dan depresi (62 persen). Dari masalah-masalah psikologis ini yang paling banyak mengalami adalah wanita (71 persen).


Dampak dari pandemi ini pula, menunjukkan bahwa anak-anak merasa gagal (25 persen), merasa dirinya tidak berharga (11 persen) dan pesimistis terhadap masa depan (9 persen).



(*) Artikel ini juga sudah dipublikasikan di www.femina.co.id.

3 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page